Senin, 30 Mei 2022

Sejarah Desa

Menurut cerita sesepuh atau orang yang dituakan di Desa. Desa Temiyang berasal dari tiga kata yaitu ” Manunggaling kawula gusti” yang berarti “Rakyat dan Penguasa Bersatu” kata  tersebut bulat tidak terpecah, jika bersatu dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme, perasaan satu sebagai suatu Desa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat. Oleh karena rasa satu yang begitu kuatnya, maka dari padanya timbul rasa cinta tanah kelahiran.
Pada zaman penjajahan Belanda, Desa Temiyang dulu namanya “Desa Tamiyang” yang artinya sebagai simbol pelindung dan juga senjata dari Dewata Nawa Sanga sebagai lambang perputaran roda kehidupan, dan kini diganti nama yaitu Desa Temiyang. Desa tersebut sangatlah luas wilayahnya + 5000Ha. Dengan berjalannya waktu Desa Temiyang pada Tahun 1979 s/d 1989 dipimpin oleh Kuwu TARISAH dan pada Tahun 1980 terjadi pemekaran dan lahirlah Desa Jayamulya dibawah kepemimpinan Kuwu MAIL dengan masa jabatan 6 tahun dari 1980 s/d 1986 selang 2 tahun yaitu tahun 1982 Desa Temiyang terjadi pemekaran yang ke dua kalinya dan lahirlah Desa Temiyangsari dibawah kepemimpinan Kuwu RAWITA atau yang biasa dikenal dengan sebutan Kuwu RAMEH dengan masa jabatan 6 tahun dari 1982 s/d 1988